Presiden Tanzania John Magufuli. (Photo: News Sky)
Presiden Tanzania John Magufuli. (Photo: News Sky)
Internasional  |   |  Setya

Hasil Positif Pada Pepaya dan Kambing, Alat Pengujian COVID-19 Di Tanzania Dipertanyakan

Keakuratan alat tes coronavirus (COVID-19) yang dipergunakan di negara Tanzania dipertanyakan oleh oleh Presiden negara tersebut. Hal ini disebabkan karena munculnya hasil tes positif pada seekor kambing dan buah pepaya.

Pemerintahan Presiden John Magufuli yang tengah menghadapi kritik atas penanganan wabah coronavirus, dimana sebelumnya pemerintah hanya meminta masyarakat untuk berdoa agar wabah virus ini cepat pergi, mengakui bahwa ada "kesalahan teknis" pada alat tes COVID-19 yang digunakan yang telah diimpor dari luar negeri tersebut, namun sayang ia tidak menjelaskan lebih detail mengenai sumber alat tersebut.

Presiden John Magufuli mengatakan telah meminta pasukan keamanan untuk melakukan check kualitas dari alat tes yang diimpor tersebut, dengan memasukan beberapa sampel non manusia termasuk salah satu didalamnya adalah pepaya, domba dan kambing, namun tetap memberikan nama manusia dan umur pada sampel non manusia itu. Sampel tersebut kemudian dikirimkan ke laboratorium Tanzania untuk dilakukan tes coronavirus, dimana para teknisi lab itu sendiri pun tidak mengetahui asal dari sampel yang dikirimkan.

Presiden John Magufuli mengatakan hasil test yang diterima menyatakan bahwa sampel dari seekor kambing dan buah pepaya positif mengidap coronavirus. Hal ini menunjukan bahwa beberapa orang memang melakukan pengujian untuk hasil positif meskipun sampel yang diuji tidak memiliki virus tersebut.

"Ada sesuatu yang salah disini, dan saya sudah mengatakan bahwa tidak semua bantuan ditujukan untuk kebaikan negara ini" dikatakan oleh John Magufuli sambil menambahkan bahwa alat ini harus segera diselidiki.

Tanzania telah mencatat 480 kasus COVID-19 dan 17 kematian pada hari minggu (3/5). Namun tidak seperti negara - negara afrika lainnya, pemerintah Tanzania tidak memberikan informasi yang berkelanjutan terkait wabah corona yang terjadi di negaranya. Informasi resmi terakhir yang dikeluarkan oleh negara tersebut tercatat pada hari rabu (29/4) yang lalu.

Presiden John Magufuli mengatakan bahwa ia sudah mengirimkan pesawat untuk mengumpulkan obat herbal yang dipromosikan oleh Presiden Madagaskar. Namun campuran obat herbal ini masih melalui uji ilmiah dan belum diakui secara internasional.

"Saya sudah berkomunikasi dengan Presiden Madagaskar, mereka sudah memiliki obatnya dan kami akan mengirimkan pesawat kesana untuk membawa obat - obatan dari negara itu agar dapat dimanfaatkan oleh rakyat Tanzania" ujar John Magufuli.

Infeksi dan kematian COVID-19 yang dilaporkan di seluruh Afrika relatif rendah dibandingkan dengan Eropa, AS, dan sebagian Asia, namun benua ini memiliki tingkat pengujian yang sangat rendah dengan tingkat pengujian hanya sekitar 500 per satu juta orang.

sumber: news.sky.com

 

Covid-19 Internasional John Magufuli